Menelusuri Peninggalan Bersejarah Kerajaan Gowa di Museum Balla Lompoa

1 January 2020
Menelusuri Peninggalan Bersejarah Kerajaan Gowa di Museum Balla Lompoa

Provinsi Sulawesi Selatan merupakan sebuah wilayah tempat Kerajaan Gowa–salah satu kerajaan Islam terbesar di Nusantara. Oleh karenanya, di propinsi ini para wisatawan bisa menemukan banyak museum yang memuat sejumlah peninggalan dari kerajaan ini. Adalah Museum Balla Lompoa salah satu tempat yang memuat berbagai peninggalan dari Kerajaan Gowa di Sulawesi Selatan. Bangunan museum ini merupakan rekonstruksi dari Istana Kerajaan Gowa.

Tempat ini sempat direstorasi pada tahun 1978 – 1980, lalu diresmikan oleh Prof Dr. Haryati Subadio yang merupakan Dirjen Kebudayaan pada masa itu. Setiap tahunnya, dana sebesar 25 juta rupiah digelontorkan untuk pemeliharaan museum ini. Lokasinya sendiri berada di Jalan Sultan Hasanuddin no.48, Sungguminasa, Somba Opu, Kabupaten Gowa. Jaraknya kira-kira berjarak 15 km dari kota Makassar yang bisa ditempuh dengan kendaraan roda dua maupun roda empat.

Secara harfiah Balla Lompoa memiliki makna ‘rumah besar’. Tempat ini dahulunya didirikan pada tahun 1936 oleh Raja Gowa ke-31 yang bernama I Mangngi Mangngi Daeng Matutu. Dasar arsitektur yang dipergunakan adalah rumah panggung khas Bugis dengan ciri tangga setinggi dua meter untuk menuju teras. Kayu ulin merupakan material utama yang dipergunakan untuk membangun tempat ini.

Museum Balla Lompoa bertempat di atas lahan seluas 1 hektar dengan pagar tinggi di sekelilingnya. Di dalamnya memuat begitu banyak koleksi bernilai sejarah hingga barang-barang berharga bekas hingga silsilah penguasa Kerajaan Gowa. Pengunjung bahkan bisa menyaksikan sejumlah benda yang terbuat dari emas asli yang berhiaskan aneka batu permata berharga. Beberapa diantaranya adalah gelang, cincin, kalung, anting, kancing, parang besi tua (Lassipo), senjata sakti milik raja (sudanga) dan masih banyak lagi.

Sejumlah koleksi yang cukup menarik untuk diperhatikan diantaranya adalah mahkota berbentuk kerucut bunga teratai seberat 1.768 gram yang bertaburkan 250 buah permata. Terdapat juga tatarapang, hadiah dari Kerajaan Demak berupa keris emas berbobot 986,5 gram, dengan panjang 51 cm dan lebar 13 cm. Menariknya berat rata-rata koleksi benda berharga yang ada di dalam museum ini umumnya memiliki berat rata-rata berkisar 700 gram hingga 1 kilogram lebih. Selain sejumlah benda berharga, pengunjung juga bisa menyaksikan aneka koleksi tombak, naskah lontar, hingga Al Quran tulis tangan.

Bangunan di museum ini terbagi menjadi dua ruangan, yakni ruang utama (60×40 meter persegi) dan ruang teras (40×4,5 meter persegi). Bagian ruang utama dibagi menjadi tiga bilik yang masing-masing berukuran 6×5 meter persegi, yaitu kamar pribadi raja, penyimpanan benda-benda bersejarah, dan bilik kerajaan. Di Museum Balla Lompoa, pengunjung bisa menyewa jasa pemandu yang bisa membantu untuk menjelajah detail di dalamnya. Menariknya, saat ini terdapat penyewaan baju adat yang bisa dipergunakan oleh pengunjung untuk berfoto. (AS)


Topic : Wisata Sejarah
Tags : , , , , ,

Artikel Lainnya